

Simpelnya untuk mendefinisikan terkait pembangkit listrik itu adalah sekumpulan peralatan dan mesin yang berkerja sama untuk menghasilkan sebuah energi listrik. Melalui proses mengubah suatu energi menjadi energi baru yang lain. Sebagai gambaran yang mudah dipahami adalah air yang mengalir memiliki gaya dorongan, dan jika kita tempati turbin dari bendungan yang terhubung ke generator akan menciptakan energi putar yang kuat dan menghasilkan listrik. Itu adalah salah satu contohnya saja, terdapat banyak lagi jenis pembangkit listrik yang bisa menghasilkan listrik.
Nah, Listrik inilah merupakan bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Karena dengan listrik kita bisa gunakan untuk menyalakan berbagai macam alat elektronik. lampu, televisi, kipas angin, kulkas, dan lain-lain. Selain alat elektronik tersebut, di masa modern ini Listrik juga digunakan untuk sarana transportasi, seperti mobil, motor, kereta dll. Kendaraan listrik dipilih dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil, karena kendaraan listrik tidak menimbulkan CO2 atau polusi ke udara.
Tapi, tahukah kamu dari mana saja asalnya listrik?
Ada berbagai jenis pembangkit listrik yang menggunakan sumber daya alam seperti air, matahari, angin, dan bahan bakar. Yuk, kita pelajari bersama jenis-jenisnya!
1. PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
PLTU memakai bahan bakar seperti batu bara untuk memanaskan air. Air yang mendidih lalu akan berubah menjadi uap. Uap air ini lalu akan naik ke atas dan memutar alat bernama turbin, dan turbin yang berputar ini akan menghasilkan listrik. PLTU bisa menghasilkan banyak listrik, tetapi asap dari pembakarannya bisa mencemari udara. Karena itu, kita harus menggunakan listrik dengan bijak.
2. PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
PLTA memakai tenaga air yang mengalir dari sungai atau bendungan. Air yang mengalir deras akan mendorong dan memutar turbin, turbin yang berputar ini lalu akan menghasilkan listrik. Pembangkit ini ramah lingkungan karena tidak menghasilkan asap. Tapi, hanya bisa dibuat di tempat yang punya banyak air dan sungai yang besar.
3. PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
PLTS menggunakan cahaya matahari. Dengan bantuan alat bernama panel surya, ketika panel surya terkena cahaya matahari, panel surya bisa mengubah energi panas dari cahaya matahari menjadi listrik. Pembangkit listrik tenaga surya ini sangat ramah lingkungan dan tidak mencemari udara. Tetapi kekurangannya PLTS tidak dapat memproduksi listrik saat di malam hari, atau saat dalam keadaan hujan atau mendung karena sinar mataharinya tertutupi oleh awan.
4. PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Angin)
PLTB memakai tenaga angin. Angin yang kencang akan memutar baling-baling besar seperti kipas angin. Baling-baling ini memutar turbin untuk menghasilkan listrik. Pembangkit ini juga ramah lingkungan. Tapi, hanya bisa dibangun di tempat yang banyak berangin, seperti daerah pantai atau pegunungan.
5. PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)
PLTN memakai energi dari nuklir atau uranium. Uranium yang diaktifkan akan menghasilkan panas yang sangat tinggi, ketika sudah panas maka akan diberikan air sehingga air tersebut akan mendidih lalu menguap dan menggerakan generator. PLTN adalah pembangkit listrik terhemat dan ramah lingkungan. Namun kekurangannya adalah bila terjadi bencana yang membuat Nuklir di dalam PLTN menjadi tidak terkendali maka radiasi nuklir itu dapat keluar dan membuat lingkungan sekitarnya tidak dapat ditinggali lagi seperti di Chernobyl Ukraina dan Fukushima Jepang.
Itulah jenis-jenis sumber pembangkit listrik yang menjadi asal muasal listrik yang kita gunakan sehari-hari, listrik yang dihasilkan pembangkit listrik lalu disalurkan melalui kabel yang ada di dalam tanah tau kabel di atas tanah melalui tiang-tiang listrik, hingga akhirnya sampai ke tempat kita.